Bab 203
"Ada apa?" tanya Damian saat melihatnya membawa kotak P3K.
"Aku akan membantu merawat lukamu," balas Alice sambil berjalan ke tepi tempat tidur, lalu membuka kotak P3K.
"Luka apa?" tanya Damian sambil membilas rambutnya yang masih basah dengan santai, lalu berjalan mendekat.
Alice merasa sedikit malu, tetapi wajahnya tetap tampak dingin saat dia mengangkat tangan sambil menunjuk ke arah tulang selangka Damian.
Damian menunduk, melihatnya sekilas, lalu senyuman muncul di bibirnya.
Dia berbaring miring di tempat tidur, menopang kepala dengan telapak tangan, lalu matanya yang dalam menatap Alice. Dia menunjukkan sikap seperti pria tampan yang siap dipuja.
Gadis kecil itu akhirnya tahu bagaimana merasa khawatir padanya. Ini adalah kemajuan. Gigitan semalam tidak sia-sia.
Alice dengan hati-hati memberi desinfektan, lalu mengoleskan obat anti bengkak.
Saat melihat Damian diam saja, Alice tiba-tiba merasa sedikit bersalah. Dia makin yakin bahwa dialah yang sudah menggigitnya.
Namun karena Dam
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda