Bab 75
Dia benar-benar terkejut.
Nadira?
Bukankah seharusnya dia berada di dalam bilik? Mengapa malah duduk di sana?
Lantas desahan penuh gairah yang terdengar dari dalam sana itu suara siapa?
Bibir Sabrina berkedut ketika melihat Nadira menengadahkan wajah sembari menyeringai ke arahnya, tetapi dia tak bisa menghentikan langkah kakinya karena Xabiya sudah menendang pintu dan menerobos masuk ke bilik!
Di dalam bilik, di bawah cahaya lampu redup, Yaman yang mabuk sedang menindih dua wanita di atas sofa dengan penuh gairah. Kemejanya terbuka sembari mencium dengan genit.
Salah satu wanita itu menolak dan melawan dengan susah payah.
Wanita yang satunya begitu menikmati, merangkul leher Yaman dengan hangat dan hendak menciumnya.
"Dasar wanita jalang, berani-beraninya merayu adikku! Nadira, keluarlah … Nadira?" Xabiya yang marah, menghampiri mereka, lalu mengangkat wajah kedua wanita itu. Dia benar-benar terkejut. "Lily? Sabrina, bukankah dia ini sahabatmu? Selain itu, Caca … bukankah dia adalah s
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda