Bab 64
Nadira berusaha keras menenangkan dirinya, tetapi saat melihat buku menu, ia merasa sedikit lapar, dia pun memutuskan memesan sesuatu, "Pisang karamel, semur daging kambing …"
Belum selesai Nadira bicara, Yovita langsung merebut buku menu itu. Ia hampir saja menutup mulut Nadira dan tersenyum cerah, "Nadira, bukannya kamu biasanya suka makanan yang paling ringan? Sama kayak Tuan L kan? Lagi pula, beberapa hari ini kamu murung di rumah, makan pun susah. Sekarang malah pura-pura senang?"
Nadira terdiam dengan wajahnya tampak berbicara, 'Hah?'
Yovita melayangkan tatapan peringatan maut ke arah Nadira sambil mengarahkan pandangan tajam ke pria di meja sebelah.
Namu, Nadira tetap terdiam, tidak melayangkan protes.
Nadira melirik pria dingin itu sekilas dengan sudut matanya.
Kenapa dia harus menyesuaikan selera makannya hanya demi menyenangkan pria itu? Harus bersikap manis segala?
Yovita mencubit Nadira di bawah meja!
Karena sakit, Nadira hanya bisa memelototi Yovita sebelum akhirnya memesa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda