Bab 56
"Kamu mikir apa sih, L?!" Nadira tersadar akan pikiran pria itu, ia lantas memarahinya.
Dengan nada menggoda, pria itu berbisik, "Kan udah sah, aku gendong kamu ke kamar mandi, ya?"
'Bugh!' Dalam keadaan marah yang hampir memuncak, Nadira memukul rahang bawah pria itu dengan tangannya.
Dengan cepat, pria itu mengelak. Ekspresi wajahnya yang tersembunyi di balik topeng terlihat gelisah. Ia menangkap tangan mungil itu dan bertanya, "Kamu tahu apa yang barusan kamu lakukan, Nyonya Nadira?"
Suara dingin, dalam, penuh arogansi, dan suara serak.
Nadira menatap wajah pria yang begitu sempurna dengan tenang, tetapi kemarahan dalam hatinya telah mencapai titik didih. "Kamu sendiri tahu nggak yang kamu lakukan barusan, Tuan L? Mabuk berat, menyuruhku datang ke sini, belum lagi alasan konyol soal sup buatan ibumu. Nggak heran sih, tenagamu kayak nggak ada habisnya. Bukannya kemarin sore kamu istirahat di kamar wanita lain, ya?"
"Kamu ngomong apa sih?" Raut wajahnya yang marah terlihat sangat mena
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda