Bab 49
Sorot matanya terlihat jelas, lalu segera bangkit dan melempar buku berjudul "Panduan Perhiasan" ke arah Nadira.
"Kenapa kamu melempar buku idolaku?"
Nadira segera memeluk erat buku itu. "Jika ini diberi padaku, ini milikku. Di dalamnya terdapat karya-karya dari master perhiasan dunia, Elsi. Aku ingin tidur sambil memeluk buku ini!"
Pria itu tertegun sejenak, lalu tersenyum penuh makna. "Apa Elsi adalah idolamu?"
"Ya, pria yang paling aku kagumi."
"Oh," singkat L sambil tersenyum. Nadira tidak paham mengapa senyum pria itu terlihat makin menarik.
Dia bergumam, "Elsi punya pandangan paling tajam dan mendalam soal perhiasan! Sayangnya, sekarang banyak perusahaan perhiasan yang melanggar tujuan awal mereka membuat perhiasan, seperti Royal yang dimiliki oleh Lionel yang penuh kelicikan. Semoga Sabrina nggak terima suap untuk hasil karyanya. Jika dia melakukannya, aku akan mengutuknya!"
Pria itu langsung tersenyum getir.
Nadira sama sekali tidak menyadari reaksi pria itu dan terus mengutuk,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda