Bab 483
Setelah berpisah dengan Harsa, Nadira segera masuk ke mobil dan membuka pesan di ponselnya. Dia berharap ada balasan dari Yovita, setidaknya memberinya alamat tempat tinggal saat ini.
Namun, tidak ada. Yovita memilih untuk menghindar.
Nadira menghela napas panjang. Dahulu, gadis itu pemberani, tidak takut pada siapa pun atau apa pun. Namun, sekarang? Dia begitu berhati-hati, seakan ketakutan pada bayangannya sendiri.
Tidak ada pilihan lain, dia pun meminta bantuan Ronald untuk mencari tahu.
Tidak butuh waktu lama, Ronald mengirimkan alamat yang pasti.
"Terima kasih," balasnya singkat sebelum langsung mengemudikan mobil ke sana.
Saat navigasi membawanya makin jauh dari pusat kota, melalui jalanan sempit yang makin terpencil, akhirnya mobilnya berhenti di depan sebuah bangunan tua yang sempit dan setengah usang.
Nadira menatap lingkungan sekitar dengan alis berkerut. Lingkungan ini begitu kumuh, suram, dan jelas bukan tempat yang nyaman untuk ditinggali. Yovita dan orang tuanya bersembun

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda