Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 390

Lestari membawa Cindy dan buru-buru keluar. Saat hari sudah mulai terang, Beni kembali ke vila. Suasana di ruang tamu begitu sepi. Tubuh Beni tinggi dan kakinya jenjang. Beni berdiri di depan sebuah kamar di lantai satu. Perlahan-lahan, Beni menyeka wajah tampannya, membuka pintu dan melangkah masuk tanpa suara. Ruangan itu dipenuhi hawa dingin yang menusuk tulang. Beni melihat sosok kurus menggelembung di tempat tidur. Perutnya sangat bulat. Namun, dia begitu kedinginan hingga meringkuk. Wajah kecilnya terbenam di lutut dan membentuk posisi seolah-olah melindungi diri. "Nadira?" Beni mengerutkan kening, lalu perlahan berjalan mendekat. Beni mendapati Nadira tidak memakai selimut dan hanya berbaring begitu saja. Wajahnya memerah, napasnya tersengal-sengal dan bibir merah mudanya kering hingga mengelupas. Beni menyentuh dahi Nadira. Ternyata dahi Nadira sangat panas. "Bangun ... Kamu ini, kenapa kamu nggak pakai selimut? Kamu demam." Beni membangunkan Nadira. Nadira membuka matanya deng

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.