Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 33

Nadira berdiri di sana, hatinya sibuk menerjemahkan, 'Walaupun ibu dan anak itu ingin menghancurkanmu sepenuhnya, kamu nggak boleh melukai Sabrina sedikit pun!' Dia menatap pria tampan itu dengan tatapan dingin, kebekuan di hatinya terasa bagai aliran sungai es. Nadira hanya tersenyum sinis. "Yohan, kelihatannya, teknologi pemulihan rumah sakit benar-benar memuaskanmu, ya." "Apa maksudmu?" tanya Yohan dengan wajah bingung. Sabrina menatap tajam ke arah Nadira, buru-buru mengalihkan topik obrolan. "Kak, kamu juga datang untuk beli lukisan pemandangan ini? Tapi, kudengar kondisi keuanganmu sedang sulit, bahkan pacarmu cuma seorang preman pula. Apa kamu butuh bantuan?" Tatapan Yohan pada Nadira berangsur-angsur muram. Tiba-tiba, terdengar seruan rendah dari sekitar. "Apa? Nadira berpacaran sama preman?" Sabrina pura-pura membela, "Jangan begitu, mungkin Kak Nadira hanya sedang bingung sesaat." "Astaga! Bergaul sama preman? Menjatuhkan martabat keluarga Winata banget, ya." "Jangan begitu,

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.