Bab 28
Tadi, dia sedang mengetik pesan untuknya, tetapi lupa keluar dari ruang obrolan dan langsung mengirim foto. Nadira memperbesar gambar itu, baru menyadari betapa tipisnya pakaian yang dia kenakan. Yovita si biang kerok malah memilihkan pakaian dengan desain berongga di atas. Bagian yang tidak bisa dikancingkan itu memperlihatkan sisi pinggangnya yang putih, lembut, dan ramping.
Nadira langsung ingin menghapus pesan itu, tetapi sudah terlambat. Pria itu mengirim balasan, "Istriku ini sedang mengundangku, ya? Apa cuma pamer?"
Nadira terdiam. Wajah Nadira langsung merona merah.
Nada suaranya terdengar rendah dan mengundang. Nadira hampir bisa membayangkan betapa menawan dan maskulinnya pria itu saat mengucapkan kalimat tersebut.
Dengan wajah bersemu dan rasa malu, Nadira segera mengetik, "Aku salah kirim, Pak L. Aku nggak bermaksud mengirimkan ini kepadamu!"
"Kalau hal begini bukan untukku, lalu buat siapa?" tanya pria itu, balasan darinya terasa tajam.
Dengan tangan gemetar, Nadira mengir
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda