Bab 202
...
Di dalam kamar rawat, Nadira duduk di samping ranjang.
Jeritan Hana makin menjauh, terdengar sedang diseret keluar oleh seseorang.
Nadira mengangkat wajahnya, menatap Beni. "L, kamu benar-benar berpikir kalau malam pesta itu Hana cemburu padaku, lalu dia menyuruh Pak Lucas menculikku supaya kamu melihat aku dipermalukan?"
"Kamu mencurigai ada dalang lain?" balas Beni sambil menatapnya tajam seperti elang yang mengincar mangsanya.
Dia tahu, Nadira pernah menyelamatkan nyawanya. Hal itu bisa dia maafkan. Namun, apa yang terjadi di malam pesta, termasuk pertengkaran mereka dan ucapannya yang menyakiti hati Nadira saat membela Lestari, masih menjadi duri dalam hati Nadira. Sekarang, hubungan mereka lebih dekat, Nadira merasa ini saatnya membicarakan sosok Lestari secara tuntas.
"Benar. Aku curiga Hana hanya bidak dalam permainan ini," jawab Nadira tegas, sedikit menyeringai. "L, sadar nggak? Kita akhir-akhir ini sering bertengkar, dan itu semua terjadi sejak Nona Lestari masuk dalam hi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda