Bab 175
Semakin Lestari berbicara baik tentang Nadira, semakin jelas dia mengisyaratkan bahwa Beni telah memberikan segalanya, tetapi Nadira tetap menolaknya dan tanpa ragu berbalik mendekati pria yang tidak akur dengan Beni, yaitu Ronald.
Seperti seorang sosialita, apakah dia tidak melakukan hal-hal yang kurang baik? Namun sekarang, dia sedang berbohong!
Amarah dalam hati Beni jelas semakin membesar, benih keraguan yang tumbuh semakin dalam.
Dia memandang wanita yang terlihat bingung memegang telepon di dalam kaca jendela. Tak lama kemudian, Nadira kembali ke ruang VIP. Entah sengaja atau tidak, dia tampak kehilangan keseimbangan dan tiba-tiba terjatuh ke depan. Dengan teriakan manja, Ronald dengan cepat menolongnya lalu memegang tangannya dengan lembut. Wanita itu mengangkat wajahnya, dengan pipi merah malu, sementara Ronald menatapnya dengan mata dalam yang penuh misteri. Tentu saja, dia dibuat terpesona.
Beni hanya menatap dengan dingin dan mengeluarkan tawa sinis yang mengerikan.
Teleponn
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda