Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 139

Di dalam kamar rumah sakit, setelah melalui serangkaian pertolongan, Nadira akhirnya terbangun dalam keadaan linglung. Begitu membuka matanya, dia melihat Yohan. Harapannya yang semula cerah langsung meredup. Dia mengira yang datang adalah Tuan L. Tangannya refleks meraba perutnya. Yohan menunduk sedikit, wajahnya menunjukkan ekspresi dingin. "Tenang saja, anakmu baik-baik saja. Tapi kamu ... demi melindungi anak itu, tubuhmu menderita banyak luka berat. Beberapa memar bahkan cukup dalam, dan kamu nggak bisa minum obat karena kehamilanmu. Kamu harus menjalani pemulihan yang panjang." Nadira bisa merasakan sakitnya, bahkan bergerak sedikit saja terasa menyiksa. Dengan suara serak karena kehausan, dia bertanya, "Bagaimana aku bisa dibebaskan?" Yohan terlihat ragu. "Aku nggak tahu pasti. Aku nggak sempat bertemu dengan Yovita," katanya mencoba terdengar tenang. Namun, ingin menunjukkan kontribusinya, dia menambahkan, "Tapi aku sempat memohon pada kakekku ... " Nadira mengernyit penuh kera

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.