Bab 138
Beni melangkah maju satu langkah. Sosoknya yang dewasa dan teguh seperti gunung membuat aura Pak Basri memudar. Usia memang tidak bisa dilawan, bahkan wibawanya yang selama ini mendominasi mulai tertutupi.
Beni menyipitkan matanya, nadanya ringan tapi penuh makna, "Sejak kapan urusan pribadiku menjadi urusanmu? Waktu kecil kamu nggak peduli, jadi saat ini kamu juga nggak punya hak untuk ikut campur."
Tatapan Pak Basri menjadi gelap seketika.
Beni tersenyum tipis, tanpa menunjukkan emosi dinginnya berkata, "Lebih baik kamu urus anak kedua dan keluargamu itu."
Pak Basri hampir terserang serangan jantung karena marah, suaranya terdengar dingin, "Apa kamu masih menganggapku sebagai ayahmu? Aku katakan padamu, sebaiknya kamu segera singkirkan Nadira dari hidupmu! Keluarga Winata nggak pantas untukmu. Cepat atau lambat kamu akan menikahi Nona Lestari dari keluarga Levarda ... "
"Nadira adalah wanitaku. Sebaiknya kamu nggak menyentuhnya, kalau nggak, aku nggak akan bersikap baik."
Pak Basri m
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda