Setelah Madeline mengatakan itu, seakan-akan udara di sekeliling mereka membeku.
Jeremy menjauhkan wajahnya dari wanita yang berada di bawahnya “Apa kau bilang? Coba bilang lagi.”
“Kita. Cerai.” Madeline mengulangi tanpa ragu-ragu. Dua kata itu tegas dan jelas.
Ruangan kembali menjadi sunyi. Setelah beberapa detik, Madeline mendengar Jeremy mendengus. Kedua mata pria itu seolah-olah mata kepunyaan setan. Keduanya gelap dan terlihat seolah-olah akan menelannya bulat-bulat.
“Cerai? Jangan pernah berpikir tentang itu!”
Kata-kata dingin dan menusuk tulang itu keluar dari bibir menggairahkan pria itu.
“Bukankah kau sangat putus asa ingin menjadi wanitaku? Aku akan memenuhi harapanmu.”
Madeline bisa merasakan dirinya patah saat menatap senyum keji Jeremy.
“Aku tidak ingin kau memenuhi harapanku! Jeremy Whitman, aku ingin menceraikanmu!”
“Dalam mimpimu.” Jeremy menolak tanpa ampun. Kemudian dia mencubit dagu Madeline. “Kau ingin menceraikanku hanya karena sudah punya laki-laki lain? Madeline