Bab 76

Madeline menyadari kalimat terakhir Ava sudah benar-benar menyinggung Jeremy. Tiba-tiba pria itu mematikan rokoknya dan terlihat bagaikan setan dari bawah tanah. Lalu, dia menarik Madeline ke arah dadanya. Ava, yang baru saja kehilangan pegangan Madeline, limbung, dan terjerembab ke tanah dengan suara keras. “Ava!” Madeline berteriak dengan panik sembari mencoba berlari dan menolong Ava. Akan tetapi, Jeremy secara paksa mendorongnya ke dalam mobil. Pria itu sudah dirasuki kebencian. “Madeline, inikah yang kau lakukan? Kau berbohong pada sahabatmu bahwa aku mengecewakanmu dan menempatkan dirimu sendiri sebagai korban? Kau benar-benar luar biasa.” Jeremy menatap tajam-tajam Madeline dengan marah. Seakan-akan dia ingin menembus tubuh Madeline dengan matanya. “Janji di antara kita? Janji apa yang sudah aku buat untukmu? Bisakah kau berhenti bermimpi?” Sekali lagi, pria ini menghapus semua janji dan kesepakatan yang dia buat untuknya dulu. Madeline tidak lagi mengharapkan Jeremy untuk mengi

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.