Bertemu dengan masa lalu
"Juan," lirih Guna setelah tahu siapa yang datang. Guna mengangkat tubuhnya, berdiri tepat disamping Bianca. Ada ketakutan yang besar, yang memaksa pria itu untuk bersikap posesive pada anaknya.
"Kedatanganku kesini. Hanya ingin menyampaikan belasungkawa. Tidak lebih!" tandas Juan yang tahu, apa yang ada di benak Guna.
"Uncle Juan!" Kini giliran Bianca yang berujar. Anak itu langsung berkaca-kaca melihat pria yang kini duduk mengusap batu nisan Siska.
"Hai, sayang." Kemudian melambaikan tangannya ke arah Bianca.
Juan belum tahu, kalau Bianca sudah mengetahui rahasia besar itu. Sehingga dia hanya menganggap, kalau dirinya tak lebih hanya sebagai paman yang baik untuk gadis itu.
Perbincangan mereka harus terhenti. Cairan bening dari langit seketika jatuh ke bumi. Memaksa mereka harus segara kembali ke mobil. Pun dengan Juan. Yang sengaja akan bertandang ke rumah Guna. Sekedar untuk tahlilan, seperti yang sudah menjadi adat di sana.
Mereka bertiga berkumpul di ruang tamu. Para pelayat mas
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda