Hadiah terindah
Juan mengangkat tangannya. Mengintruksikan agar anak buahnya tidak bertindak gegabah. "Kalian tidak perlu melakukan apapun."
Pernyataan Juan mencengangkan bagi pria yang kini berdiri dibelakangnya. Membingungkan, seperti itu yang ada dalam benak pria itu. Dan ia hanya mengikuti instruksi dari majikannya, bergegas pergi meninggalkan tempat itu. Menyisakan pilu bagi Juan.
Keraguan tiba-tiba muncul begitu saja, dalam benak pria itu. Apakah dia bisa menggantikan posisi Guna, yang disayang oleh anak kandungnya? Sepertinya sulit. Sayangnya Bianca terhadap Guna melebihi pada Siska. Terlihat sudah.
Juan memilih pergi dari sana. Ia tak cukup berani menampakkan dirinya di depan Bianca. Takut, jika anak itu tidak bisa menerimanya dan justru membenci dirinya.
"Maafkan daddy sayang. Daddy bukanlah ayah yang baik untukmu." Juan bermonolog sendiri. Sesekali ia mengelap wajahnya kasar, mengusir hawa panas di sana.
******************
Mami Intan beserta rombongan tiba di rumah sepupunya. Di tempat itu j
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda