Bab 97
Sejak bertemu Everly, Edbert selalu menjadi orang yang mengalah.
Dia mengalah tentang kesepakatan mereka.
Soal pindah rumah, dia mengalah.
Waktu Everly ingin pindah jurusan, dia mengalah.
Dia bahkan mengalah lagi dan setuju untuk merahasiakan pernikahan mereka.
Rektor kembali menerima telepon dari Edbert. Dia bertanya dengan sopan, "Pak Edbert, apa ada instruksi penting lainnya?"
Edbert melirik istri mungil di hadapannya. Kemudian, dia berpesan pada orang di ujung telepon, "Rahasiakan fakta kalau Everly adalah istriku."
"Baik, Pak Edbert," sahut rektor.
Setelah menutup telepon, Edbert bertanya pada Everly, "Sudah puas sekarang?"
Everly membuang muka, lalu mengangguk dan menyahut sambil cemberut, "Lumayan, lah."
Edbert gemas dengan tingkah lucu istrinya. Dia lalu terbahak sambil memandang profil Everly.
Everly menoleh dan melihat Edbert sedang tertawa sambil menatapnya. Dia bertanya dengan gugup, "Apa yang kamu tertawakan?"
"Aku mentertawakan nyalimu. Kamu orang pertama yang berani data
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda