Bab 88
"Karena dua tahun di luar negeri nggak bisa makan masakan kampung halaman, aku selalu masak sendiri. Sekarang, nggak terlalu terbiasa dengan rasa makanan di luar. Ayo, pulang saja dan masak di rumah."
Felix melihat Lily yang ada di belakang melalui kaca spion.
Karena dia sudah bicara seperti itu, Lily hanya bisa mengiakan. Wanita itu tidak akan membiarkan Felix masuk ke dapur setibanya di rumah.
Namun bertentangan dengan harapannya, begitu masuk rumah, Yunia langsung menariknya untuk duduk di sofa.
Felix melepaskan jas, menggulung lengan baju, lalu bergegas menuju dapur.
"Kak Felix, biarkan aku membantumu." Lily melepas genggaman tangan Yunia.
Sebelum sempat berdiri, dia kembali ditarik Yunia.
"Kamu sedang sedih sekarang, mana mungkin bisa masak?"
Perkataan Yunia cukup masuk akal.
Lily mendorongnya. "Aku nggak sedih, kok!"
"Mustahil nggak sedih, besok kamu harus pergi menemui Shita untuk minta maaf serta memohonnya kembali ke sisi suamimu. Mana ada istri semenyedihkan dirimu!"
Demi men
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda