Bab 80
Hari ini, dia harus bertemu Sandy.
Tara tidak berani membuat keputusan sendiri. Setelah menutup telepon, dia meminta izin kepada Sandy yang sedang rapat.
Di ruang rapat yang luas itu, Sandy duduk di kursi utama.
Dengan setelan jas yang rapi, wajah tampannya terlihat tegas dan penuh pemikiran.
Setelah mendengar penjelasan Tara, alisnya mengernyit tajam.
"Suruh dia naik ke atas. Aku punya urusan yang belum selesai sama dia."
Sepuluh menit kemudian, Lily tiba di kantor Sandy.
Dia tidak tahu Sandy sengaja mengulur waktu atau benar-benar sedang sibuk.
Dia berdiri tegak di depan meja kerja, menggenggam surat perceraian dengan erat.
Sandy baru saja selesai rapat ketika melihat Lily berdiri di sana.
Rambut hitamnya terurai indah di punggung, postur tubuhnya begitu tegak.
Mendengar suara pintu terbuka, pria itu pun menoleh.
Mata Lily seketika bertemu dengan tatapan Sandy yang tajam hingga dia menggigit bibirnya.
Hari ini, Sandy mengenakan jas hitam yang dia belikan.
Jas itu dia beli saat pering
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda