Bab 565
Usai ragu sejenak, Lily melangkah ke arah Felix.
Namun, Sandy mengadangnya dan menyodorkan seikat bunga ke arahnya. "Selamat."
Suara pria itu terdengar berat seperti mengandung butiran pasir, penuh kesan maskulin. Tatapannya tajam dan jernih.
Mungkin karena disinari matahari senja, sosoknya tampak lebih lembut.
"Makasih," jawab Lily sopan. Dia bersikap demikian karena banyak orang yang berlalu-lalang di sekitar mereka. Bagaimanapun juga, Sandy adalah bos. Tidak pantas jika dia dipermalukan di depan umum.
Setelah menerima bunga dari Sandy, Lily meninggalkan pria itu dan kembali berjalan ke arah Felix.
"Kak Felix."
Tampaknya Felix tidak keberatan melihat Lily menerima bunga dari Sandy. Dia lalu memberi isyarat untuk mengundang Lily masuk ke mobilnya. "Silakan, Bu Desainer yang hebat."
Lily meletakkan dua buket bunga yang dipegangnya dengan hati-hati, lalu masuk ke dalam mobil. Setelah menutup pintu mobil untuk Lily, Felix menatap Sandy dan mengangguk pelan. Dia lalu berjalan ke sisi lain

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda