Bab 551
Felix menurunkan tangannya dari kepala Lily. Dia merangsek maju dan berdiri tepat di samping Lily. "Ada apa?" tanyanya ringan.
Lily menoleh ke arah Yunia. Mata beningnya tampak berkilat.
"Kalian bisik-bisik apa, sih?" Yunia mendekat dengan wajah kesal. Dia lalu menyelipkan dirinya di antara Felix dan Lily, merangkul keduanya di kanan dan kirinya. "Bisa-bisanya membelakangiku!"
Yunia sedikit mendongak karena tubuhnya lebih pendek dari kedua orang yang dirangkulnya.
Yunia manyun dan protes karena merasa terabaikan.
"Siapa juga yang bisik-bisik di tempat terbuka kayak gini?" sahut Felix sambil melirik sekelilingnya yang ramai oleh lalu-lalang orang. Dia melepas rangkulan adiknya. "Katanya tadi mau di dalam saja sama Ayah dan Ibu. Kenapa tiba-tiba ikut keluar?"
Yunia mendengus. Dia menatap Lily dengan ekspresi jengkel yang dibuat-buat. "Ya, gara-gara siapa lagi kalau bukan ibu. Dia khawatir kalau Lily bakal maksa buat bayar sendiri. Terus suruh aku keluar buat cek. Kakak, 'kan, pria terlem

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda