Bab 42
Karina sangat marah, dia berbalik dan mendorong Lily, "Apa yang kamu lakukan! Kamu jelas-jelas bilang mau menggangkat Nicholas sebagai pengacara, jadi aku biarkan saja ayahmu nggak ikut campur!"
"Aku nggak pernah bilang begitu." Lily terhuyung-huyung. Kemudian, dari sudut matanya, dia melihat sebuah mobil di pintu masuk gedung pengadilan.
Satya datang.
Namun, dia tak mendekat. Dia berdiri di sana dengan canggung dan tidak senang sambil memegang sebundel dokumen.
Lily terpaksa memelankan suaranya dan berkata, "Pak Nicholas sangat sibuk, Pak Satya adalah pengacara terbaik selain Pak Nicholas, kita harus percaya pada beliau!"
Sebentar lagi sidang akan dimulai, sudah tidak ada waktu untuk mengganti pengacara .
Selain itu, setelah dua kali bertemu, dia bisa merasakan bahwa Satya memang sangat berpengalaman.
Raut wajah Cahyo muram. Dia hanya bisa menerima kenyataan walaupun dirinya tak rela.
Dia takut Satya akan marah kalau dia bertindak keterlaluan dan pria itu akan memberi masalah kepada H
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda