Bab 105
Sandy menggenggam tangannya yang lembut. Jari-jarinya perlahan menggosok punggung tangan Lily yang halus.
"Ada apa?"
"Aku mau beli mobil lagi. Naik kendaraan umum nggak nyaman."
Mata Lily berkilau ketika menyampaikan permintaannya.
Tiba-tiba, mata Sandy memicing. Tatapan lembutnya berangsur-angsur tajam.
Dia memperhatikan Lily.
Kalau dibilang Lily sudah berubah, malam ini dia tampak sama seperti dulu.
Kalau dibilang tidak berubah, sebelumnya dia tidak pernah meminta apa pun dari Sandy.
Mobil rusak itu, Sandy-lah yang menawarkan untuk membelinya.
Karena Lily merasa tidak nyaman jika harus selalu menumpang mobilnya. Menurutnya itu merepotkan.
"Boleh." Sandy tidak menolak, dia lanjut berkata, "Kamu bawa kartuku saja. Kalau ada waktu akhir pekan, aku bakal temani kamu keliling. Aku bakal belikan apa pun yang kamu suka."
Lily tertegun.
Lily pikir Sandy akan sama seperti dulu, hanya akan membayar saja.
Namun, pria itu justru mengajaknya berkeliling.
Lily berpikir sejenak, lantas menjawab, "N

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda