Bab 986
"Siapa berani melukai Tuan Arman!"
Suara yang begitu mendominasi bergema di langit bagaikan guntur!
Bum, bum, bum!
Detik berikutnya, berbagai aura yang sangat kuat melesat dari tempat jauh.
Hanya dalam waktu beberapa detik, mereka muncul di depan Arman.
Pemimpinnya.
Adalah seorang pria berambut putih dan berwajah petak. Pria tersebut mengenakan sebuah mantel berwarna hitam.
Saat ini, aura di sekujur tubuhnya melonjak. Jelas sudah tiba di Tahap Dasar Kaisar Perang.
"Hadi!"
Tatapan Arman bergerak.
"Tuan Arman, maafkan aku yang datang terlambat!"
Hadi membalikkan badan dan menyunggingkan ekspresi bersalah setelah melihat tuannya mengalami cedera.
Setelah menerima permintaan pertolongan dari Cassia, Sofia dan rekannya, dia segera mengorganisasikan tim ke sini untuk membantu.
Akan tetapi, mereka tetap saja datang terlambat dan membuat tuannya mengalami cedera parah.
"Hehe, kamu datang tepat pada waktunya."
Arman agak tersenyum dan tidak berniat menyalahkannya.
Saat berbicara, tatapannya jug

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda