Bab 975
"Berani-beraninya kamu, Bocah!"
Mata Pengawal Bayangan menyipit jadi sekecil jarum.
Pada saat ini, sebuah rasa dingin yang dalam menyapu dari dalam dirinya, menembus ke ubun-ubunnya.
Arman tidak menunjukkan ekspresi, gerakan tangannya tidak berhenti sedikit pun.
Bzzz!
Kekuatan pemurnian meledak dari telapak tangannya dengan sinar putih yang gemilang, seperti matahari kecil, menekan dengan keras di dada Pengawal Bayangan.
Brak!
Dengan sekejap, dentuman ledakan bergemuruh melalui langit dan bumi.
Guntur bergemuruh.
Detik berikutnya, angin kencang melanda, sinar putih yang menyilaukan menyertai gelombang energi yang mengamuk, mirip badai yang melanda dari segala arah.
Pada saat ini, malam gelap seakan-akan diterangi sepenuhnya!
Seluruh dunia gemetar!
Semua orang menutup mata mereka dengan tangan, tidak mampu membuka mata mereka di bawah cahaya yang menyilaukan itu.
Guntur bergemuruh.
Suara seperti guntur berlanjut terus menerus.
Dunia berguncang.
Kegaduhan ini berlangsung cukup lama, sebe

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda