Bab 86
Dua puluh menit kemudian, mobil polisi tiba di kantor polisi terdekat.
Arman langsung ditahan di ruang interogasi dan kedua tangannya terikat di kursi interogasi.
Doni dengan dingin menatap Arman sambil berkata, "Bocah, kamu cukup hebat bertarung ya. Dulu pernah berlatih bela diri?"
"Pernah berlatih sedikit, Pak Polisi. Kalian sekarang seharusnya sudah menyelidiki kejadiannya dengan jelas, jadi sudah bisa lepaskan aku?"
Arman bertanya dengan sopan sambil mengisyaratkan kedua tangannya yang terborgol.
"Lepaskan? Kamu pikir ini tempat apa, bisa datang dan pergi seenaknya?"
Doni menjawab dan mendengus dingin.
"Pak Polisi, maksudmu apa?"
Arman sedikit mengernyit.
"Heh, kamu terlibat melakukan perkelahian massa dan melukai orang dengan sengaja, jadi kamu akan menghabiskan beberapa bulan ke depan di penjara."
Doni menjawabnya dengan dingin.
"Jadi, kalian berniat memfitnahku?"
Arman mengangkat alisnya dan melihat ke arah Doni.
"Memfitnah? Yang kami lakukan itu menangkap pelaku perkelahian, ja
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda