Bab 80
Keluarga Setiadji.
Tatapan Arman terlihat begitu dingin ketika dia mengingat masa lalu.
Kriiing.
Tiba-tiba, suara dering ponsel membuyarkan lamunannya.
Arman mengeluarkan ponselnya dan mendapati panggilan masuk dari nomor asing.
Arman langsung menolak panggilan itu karena mengira itu adalah panggilan penipuan.
Akan tetapi, panggilan itu datang lagi.
Arman sedikit mengernyit dan mengangkatnya.
"Halo, kamu cari siapa?"
Arman langsung bertanya.
Namun tidak ada jawaban dari si penelepon.
"Salah nomor ya?"
Setelah berbicara, Arman hendak menutup teleponnya.
"Arman, memang suaramu ya ... "
Pada saat ini, si penelepon itu mulai berbicara.
Suara seorang wanita.
Suaranya terdengar sangat anggun.
Selain anggun, juga terdengar kehampaan dan dingin yang mungkin merupakan bawaannya. Suaranya sangat mudah dikenali.
Akan tetapi, setelah mendengar suara itu, tatapan Arman seketika menjadi dingin.
Dia tahu siapa si penelepon ini.
Marsha Setiadji.
"Sudah tujuh tahun, kamu baik-baik saja?"
Wanita itu ber
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda