Bab 77
"Selamat malam, Sofia," ujar Arman dalam hati.
Arman kemudian bangkit dari kasur dan mematikan lampu kamar.
Seluruh ruangan langsung menjadi gelap gulita.
Arman kembali berbaring.
Mendengar suara lampu dimatikan, Sofia mengeluarkan sedikit kepalanya dari selimut.
Deg.
Deg.
Jantungnya masih berdetak dengan cepat.
Dia sama sekali tidak mengantuk.
Arman juga sama. Dia tidak hanya memikirkan Sofia, tetapi juga Marsha.
Suasana di dalam kamar tidur ini begitu tenang.
Dua orang hanya berbaring tanpa bergerak.
Entah sudah berapa lama waktu berlalu.
Karena tangan dan kaki Sofia mulai kesemutan, dia pun menggeser sedikit tubuhnya.
"Belum tidur?"
Arman bertanya dengan suara pelan setelah mendengar ada suara bergerak.
"Ya, sedikit nggak terbiasa."
Sofia bertanya dengan suara pelan, "Kamu juga belum tidur?"
"Eh ... terlalu pagi, jadi nggak bisa tidur."
"Kalau begitu, kita ngobrol-ngobrol?"
"Oke."
"Arman, besok pagi Marsha akan datang ke Kota Setala, menurutmu, putri kaya dari Kota Yardan sepertinya
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda