Bab 59
Begitu terpikirkan akan kemungkinan tersebut ...
Thalia mengambil napas dalam-dalam di dalam hatinya.
Sebuah rasa penyesalan tiba-tiba muncul dari dalam hatinya.
Akan tetapi, dia langsung menyangkalnya. Mustahil ... hal seperti itu pasti mustahil!
Pria itu, bagaimana mungkin dia begitu hebat!
Thalia berusaha keras menyakin dirinya sendiri.
Dia merasa pasti masih ada sesuatu yang sudah terlewatkan olehnya.
Sekarang dia hanya bisa menunggu dengan tersiksa.
Setelah beberapa saat berlalu, pesta akhirnya akan berakhir.
Martin minum sampai mabuk. Dia berdiri dari kursi dengan terhuyung-huyung dan berseru, "Hari ini, aku sangat senang bisa mengundang Pak Arman dan Nona Sofia. Terakhir, aku ingin mengucapkan selamat hidup berbahagia kepada kalian berdua!"
"Anggur ini akan aku habiskan!"
Selesai berbicara, Martin langsung meneguk habis semuanya.
Terlihat jelas bahwa kali ini dia benar-benar berusaha untuk meminta maaf kepada Arman.
"Pak Martin sangat hebat!"
Semua orang mulai menyanjungnya.
Sof
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda