Bab 45
"Maafkan aku, Arman. Kamu jadi terseret ke dalam masalah gara-gara aku."
Saat berada di depan pintu KTV Divas, Sofia berujar dengan ekspresi yang terlihat sangat bersalah sambil menggigit bibirnya.
Arman tidak mungkin terlibat dalam kekacauan ini jika bukan karena demi menyelamatkan Sofia.
"Buat apa minta maaf? Kamu 'kan nggak salah."
"Kamu justru korban rencana balas dendam Thalia," jawab Arman sambil tersenyum dengan lembut.
"Aku juga nggak nyangka Thalia tega melakukan hal seperti ini."
Ekspresi Sofia pun mendadak berubah menjadi murung.
Selama ini, dia yakin tali persahabatannya dengan Thalia tidak mungkin tergoyahkan.
Ternyata malah serapuh ini ...
"Iya."
Arman balas memicingkan matanya, sorot tatapannya terlihat begitu dingin.
Dia juga tidak menyangka Thalia bisa sekejam ini terhadap Sofia.
"Apa kamu membencinya?"
Arman bertanya dengan nada serius.
Sofia pun terdiam. Dia hendak mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya hanya bisa tersenyum dengan getir.
Mustahil mengatakan tidak memben
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda