Bab 40
Martin datang!
Semua orang sontak terdiam ketakutan.
Martin muncul di depan pintu ruang privat dengan mengenakan sepatu kulit yang mengkilap, jas hitam dan juga kacamata hitam. Penampilannya terlihat begitu mengesankan.
Puluhan bawahannya yang mengenakan jas hitam berdiri di belakang Martin dengan hormat.
"Tamat sudah!"
Sofia langsung merasa putus asa.
Tuan Horman segera berlari ke hadapan Martin, lalu membungkuk dengan hormat sambil menyapa, "Kak Martin!"
"Pak Martin!"
Para pengikut Tuan Horman juga segera membungkukkan tubuh mereka dengan hormat.
"Hmm."
Martin balas mengangguk dengan singkat, lalu bertanya dengan nada serius, "Siapa yang menghajar kalian?"
"Itu orangnya, Kak Martin!"
Tuan Horman menjawab sambil menatap Arman yang duduk di sofa.
Martin pun mengikuti arah pandangan Tuan Horman.
Akan tetapi, Sofia malah berdiri di depan Arman untuk menghalangi pandangan Martin.
Walaupun Sofia merasa ketakutan, dia tetap berusaha menenangkan Martin, "Pak Martin, boleh tolong dengarkan pe
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda