Bab 38
Tuan Horman balas tersenyum menyindir.
Seumur-umur, ini pertama kalinya dia mendengar ada yang berani memberikan julukan seperti itu kepada Martin dan bahkan meminta Martin untuk datang turun tangan.
"Bocah, kamu pikir kamu siapa sampai berhak meminta Kak Martin untuk menyelesaikan masalah ini denganmu?"
Tuan Horman menatap Arman dengan ekspresi kesal.
Dasar bocah satu ini! Dia pikir dia begitu hebat ya mentang-mentang bisa berkelahi sedikit?
"Sofia, apa dia ini pacarmu?"
Teman-teman dekat Thalia yang lain juga menganggap sikap Arman terlalu sombong.
"Pacarmu sudah gila, ya? Masa dia menyuruh Martin untuk turun tangan menyelesaikan masalah ini? Dia mau membunuh kita, ya!"
"Iya, tuh! Kalau dia memang mau mati, ya dia saja! Jangan malah menyeret kita!"
"Tipe-tipe orang kayak gini nyebelin banget! Sudah tahu nggak punya kemampuan, tapi masih bersikap sok dan malah ngerugiin orang lain!"
"Sofia, cepat minta pacarmu minta maaf ke Tuan Horman! Kalau memang kamu harus jual diri, ya lakukan sa
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda