Bab 34
Arman!
Thalia terkejut melihat Arman muncul di depan pintu ruang pribadi itu.
Pecundang itu benar-benar datang!
"Kamu pacarnya si Cantik itu?"
Tuan Horman mengerutkan keningnya sambil memandang Arman yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan itu.
"Kamu yang memukul wajahnya Sofia?"
Arman memandang Tuan Horman dengan tatapan dingin.
"Benar, aku yang memukulnya."
Tuan Horman mengakui perbuatannya.
Baginya, Arman sama sekali bukan ancaman.
"Berlututlah dan minta maaf kepadanya."
Arman masih memasang wajah tanpa ekspresi.
Hanya saja, niat membunuh terus muncul di mata hitamnya itu, yang membuktikan bahwa suasana hatinya tidaklah setenang wajahnya.
Namun, karena cahaya di dalam ruangan itu redup, Tuan Horman sama sekali tidak menyadarinya.
Sekalipun bisa melihatnya, memangnya dia bisa apa?
Apa ada orang di Kota Setala yang berani menantang Tuan Horman?
"Haha!"
Tuan Horman tersenyum menyeringai.
"Haha!"
Anak buah yang berada di belakangnya juga ikut tertawa.
Salah satu pria berambut pirang itu b
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda