Bab 277
Suasana di penjuru aula itu mendadak menjadi sunyi senyap.
Semua orang refleks menatap Arman.
Mereka ingin tahu siapa yang berani-beraninya bicara begitu kepada Harper!
"Lydia sudah punya pacar?"
Benar saja, ekspresi Harper langsung terlihat makin gelap.
"Iya."
Arman balas tersenyum.
"Siapa?"
"Aku."
"Hah!"
Napas semua orang langsung tersentak dengan kaget.
Lydia juga menatap Arman dengan gelisah.
Dia tidak menyangka Arman akan benar-benar membantunya.
Dia merasa terharu sekaligus cemas.
Lydia menarik ujung baju Arman dari bawah meja sambil berkata dengan lembut, "Sudahlah, Arman ..."
"Tenang saja."
Arman memiringkan kepalanya dan tersenyum menenangkan ke arah Lydia.
Tentu saja semua ini dilihat oleh Harper.
Urat-uratnya langsung menonjol keluar di dahinya.
Berani-beraninya bocah satu itu merebut wanita yang Harper sukai secara terang-terangan seperti ini!
"Bocah, kamu yakin nggak lagi bercanda denganku?"
Harper bertanya melalui mikrofonnya.
Namun, kali ini nada suaranya terdengar lebih

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda