Bab 245
"Dirga, Jaya adalah kakekku, aku bisa mengambil keputusan mengenai kondisinya!"
Karena marah, Lydia langsung memanggil namanya.
Dia belum meminta pertanggungjawaban Dirga karena kesalahannya dalam mendiagnosis penyakit kakeknya. Sekarang, Dirga ingin menghalangi Arman untuk menyelamatkan kakeknya!
"Dokter Lydia, jangan lupa ini rumah sakit. Kalau terjadi apa-apa, rumah sakit yang harus bertanggung jawab, ngerti!"
Dirga berkata dengan nada suara muram.
"Kan sudah kubilang, kalau terjadi apa-apa, aku yang akan bertanggung jawab. Jadi, nggak ada hubungannya dengan rumah sakit!"
Lydia menggertakkan gigi peraknya sambil menatap lurus ke arah Dirga.
"Pokoknya, aku nggak mengizinkan!"
Dirga bersikeras mencegahnya.
"Kamu ... "
Napas Lydia tersenggal-senggal karena marah.
Dan pada saat itu, Arman yang berada di samping tidak tahan melihatnya lagi. Dia langsung menatap Dirga dengan tatapan dingin dan berkata, "Dokter Dirga, kamu terus menghalangiku dan mengabaikan kondisi pasien secara terang-te

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda