Bab 208
Di dalam area Pantai Krisan, pemandangannya sangat indah.
Matahari bersinar, dan rerumputan di sekitarnya sangat subur.
Di kedua sisi jalan menuju lobi hotel, terdapat air mancur yang diiringi oleh melodi yang anggun dan memancarkan air di kolam yang indah.
Sinar matahari, udara, dan semuanya cukup bagus.
Arman berjalan menuju Pantai Krisan. Dia merasakan pemandangan yang menyenangkan di sekitarnya dan merasa lega.
Tampaknya Marsha sudah berusaha keras untuk menata semua dekorasi kali ini.
"Arman, tempat ini indah sekali!"
Tiba-tiba suasana hati Sofia terasa rileks.
"Apa kamu mau aku ambilkan foto sebagai kenang-kenangan?"
Arman bertanya sambil tersenyum lebar.
"Boleh!"
Sofia menjawab dengan wajahnya yang cantik.
Setelah membuat pose dua jari, Arman menekan tombol kamera di ponselnya.
"Arman, aku juga mau mengambil fotomu."
Sofia berseru kegirangan.
"Mm ... Nggak usah ... "
Arman melambaikan tangannya.
Dia tidak terbiasa berfoto.
"Kita sudah datang ke sini. Foto sekali saja, deh."
Sofi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda