Bab 207
"Tentu saja undangan yang kami pegang adalah yang asli!"
Sofia marah besar.
Bagaimana Thalia bisa menjadi sekasar itu sekarang!
"Sungguh?"
Thalia menukikkan sudut bibirnya dengan ekspresi menghina. Dia mengulurkan tangannya pada Sofia untuk meminta surat undangan seraya berkata, "Kalau begitu, tunjukkan padaku dan kita bandingkan dengan milikku yang asli."
"Baiklah!"
Sofia menanggapi dengan tegas. Dia berkata seperti tadi sambil mengeluarkan surat undangan dari tasnya dan menunjukkannya pada Thalia.
"Sofia, kamu nggak usah menjelaskan apa pun pada orang seperti ini. Kalau kamu memedulikannya, dia malah semakin bersemangat."
Arman mengulurkan tangannya untuk menghentikan Sofia.
Telapak tangannya yang lebar dengan lembut menyentuh pergelangan tangan Sofia.
"Arman."
Sofia mendongak untuk menatap Arman dan melihat senyuman lembut dari mata Arman. Emosinya pun segera menjadi tenang.
Sofia mengangguk dengan lembut.
"Ayo kita pergi."
Arman tersenyum tipis. Dia meraih tangan Sofia dan berjalan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda