Bab 123
Marsha memandang keluar jendela dengan hati yang gelisah.
"Nona, Paman Haris sudah menghubungi Arman. Bu Cassia bilang dia sudah menanyakan situasinya kepada Arman dengan jelas dan Arman sudah pulang."
Pada saat itu, Vani masuk ke ruang tamu dan melaporkan informasi itu kepada Marsha.
"Oke, aku tahu."
Nada bicara Marsha terdengar agak lelah.
"Nona kenapa?"
Vani segera menyadari sesuatu yang tidak biasa pada Marsha.
Biasanya, Marsha pasti akan sangat senang mendengar berita ini.
"Adrian bilang beberapa hari lagi dia akan datang ke Kota Setala untuk mencariku."
Marsha menyatakan alasannya.
Mengenai hal ini, tak ada yang perlu disembunyikan.
"Tuan Muda Adrian?"
Vani mengedipkan matanya sembari berkata, "Tuan Muda Adrian akan kembali dari medan perang di luar negeri?"
"Hmm!"
Marsha mengangguk.
"Nona, bukankah itu kabar baik?"
Vani merasa senang mendengar hal ini.
"Tapi sekarang, aku nggak ingin bertemu dengannya."
Nada bicara Marsha terdengar cuek dan dingin.
"Tapi dia itu tunangan Nona, s
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda