Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 9

Beberapa orang tampak sangat kurus dan pucat. Mata mereka pun langsung terfokus pada semangkuk mi instan yang sedang direbus oleh Luke. Uap panas yang mengepul pun membawa aroma yang sangat menggugah selera. Di mata mereka, terpancar kerinduan yang mendalam dan kesedihan yang tak terungkapkan. Sudut mulut mereka terus berkedut, sementara setiap tarikan napas mereka berusaha menangkap sedikit aroma mi tersebut. Beberapa di antara mereka menelan ludah dan tak mampu menyembunyikan keinginan mereka untuk mencicipi mi tersebut. Suasana menjadi sangat tegang, seakan waktu pun ikut berhenti sejenak. Satu-satunya suara yang terdengar adalah suara mi yang mendidih, serta tatapan lapar dari semua orang. Jika ada yang berani mengambil mi itu, kemungkinan besar orang lain pun akan ikut-ikutan merebutnya. Luke memandang orang-orang di gubuk seberang. Mereka semua tampak sakit dan kurus karena kelaparan yang berkepanjangan. Hanya sedikit di antara mereka yang mampu bangkit dan berusaha bertahan hidup. Luke pun memalingkan wajahnya dan menghalangi tatapan orang-orang tersebut. "Mereka nggak akan merebut makanan kita, 'kan?" Tatapan tajam orang-orang itu membuat Titian ketakutan. Saat melontarkan pertanyaan tersebut, Titian menggendong Dean yang terlihat lebih bersemangat setelah minum susu. "Nggak akan," ucap Luke dengan tatapan mata yang tajam sambil melirik ke arah orang-orang. Mereka yang sejak tadi menatap Luke dan Titian pun sangat ketakutan hingga wajah mereka pucat pasi. Mereka tidak berani mendekat, tetapi tetap saja melirik ke arah mereka dengan tatapan penuh nafsu. Michael melihat anak-anak berkumpul di sebuah gubuk. Mereka semua adalah anak yatim piatu yang telah kehilangan orang tua dan mereka mengandalkan diri mereka sendiri untuk bertahan hidup. "Kak Michael, anak-anak itu nggak bisa terus menerus makan daun," ujar Brian dengan mata berkaca-kaca. Daun yang anak-anak itu makan mengandung racun. Brian dan beberapa orang lainnya adalah tentara, sehingga tubuh mereka cukup kebal terhadap racun tersebut. Namun, beberapa di antara mereka mulai mengalami masalah kesehatan akibat mengonsumsi racun dalam jangka waktu lama. Apalagi anak-anak yang masih kecil itu! "Berikan semua makanan yang ada di sini pada anak-anak itu!" Michael mengeluarkan semua persediaan makanan yang mereka miliki dan membuat Brian terkejut. "ini ... ini semua makanan yang layak makan!" ujar Brian dengan penuh semangat. "Ada makanan!" Ketika melihat makanan itu, anak-anak pun langsung merasa sangat lapar. "Nanti, kalian carikan emas dan barang-barang berharga lainnya untukku. Sebagai imbalannya, aku akan terus memberikan makanan untuk kalian," ujar Michael. Barang berharga? Emas? Untuk apa? Namun, demi mendapatkan makanan, mereka bersedia melakukan apa pun! Mereka akan mencari barang-barang itu! "Baik, Kak Michael!" Ruang dimensi Valery sangat kecil dan Michael sudah membagikan semua makanan yang dibelinya. Namun, dia tetap menyisakan beberapa makanan untuk dirinya sendiri. Begitu kabar tentang pembagian makanan itu tersebar, orang-orang pun mulai berdatangan. Beberapa dari mereka bahkan sudah bersiap merebut makanan tersebut. Demi sesuap makanan, mereka rela melakukan apa saja. Namun, dengan adanya Michael, tidak ada satu pun dari mereka yang berani membuat keributan. Meskipun mereka semua bersatu, mereka bukanlah lawan yang sebanding untuk Michael. Michael pun memanggil tiga rekannya untuk menjaga ketertiban. Kemudian, mereka memasak semua mi instan dan membagikannya kepada anak-anak terlebih dahulu. Michael memang sosok yang kuat dan dihormati! Dialah pemimpin markas mereka. "Brian, Alphonse, panggil Luke dan temui aku di kota pagi ini," perintah Michael. Ketiga orang ini adalah para evolver yang masih memiliki kondisi fisik yang baik. Mereka berbeda dari rekan-rekan lainnya yang belum berevolusi dan kondisi fisiknya melemah akibat mengonsumsi makanan terkontaminasi dalam waktu yang lama. "Oke!" "Oke." Mereka menjawab dengan serempak. Michael yang dulunya sangat kuat dan tangguh pernah menjelajahi hutan berbahaya sendirian dan berhasil mengalahkan para pemberontak. Dia adalah seorang pemimpin militer yang disegani. Namun, setelah kiamat, kondisi fisik Michael melemah secara signifikan. Saat menemukan kristal energi yang dapat meningkatkan kekuatan fisik, dia merasa sangat bahagia. Namun, sayangnya racun yang masih ada di dalam tubuhnya tidak bisa dihilangkan. Ruang dimensi Valery sangat sempit dan persediaan makanan pun sangat terbatas sehingga tidak cukup untuk semua anak yang ada di markas. Jadi, anak-anak yang tidak mendapatkan bagian hanya bisa menatap dengan sedih dan putus asa. Saking laparnya, beberapa anak sampai memakan tanah, sementara orang dewasa berusaha menahan rasa lapar yang sangat menyiksa. "Makanan kita sudah habis," kata Brian kepada Michael dengan wajah cemas. Semua makanan telah diberikan kepada anak-anak. "Brian, Alphonse, pergi dan kumpulkan semua barang berharga yang dimiliki orang-orang, seperti emas atau berlian," ujar Michael. Meskipun Brian dan Alphonse tidak mengerti mengapa Michael ingin mengumpulkan barang-barang tersebut, mereka berdua tetap menjalankan perintahnya. Tidak lama kemudian, Michael pun berbicara dengan tegas kepada orang-orang di markas yang belum mendapatkan makanan. "Selama aku masih ada di sini, aku bisa pastikan kalian semua akan mendapatkan makanan dan minuman yang cukup. Tapi, agar kita semua bisa bertahan hidup bersama, ada tiga aturan yang harus kalian patuhi! Pertama, jangan mencuri! Kedua, jangan menyakiti atau menindas orang yang lemah dan orang tua! Ketiga, lakukan apa pun yang aku perintahkan! Siapa pun yang melanggar aturan ini akan mendapat hukuman atau harus pergi dari tempat ini!" "Kami akan patuh pada Kak Michael!" sahut Brian dengan cepat. "Kami akan patuh pada Kak Michael!" Karena kemampuan Michael yang luar biasa, dia berhasil menemukan makanan untuk orang-orang. Mereka semua sangat menghormatinya dan menganggapnya seperti seorang pemimpin yang bijaksana. Jadi, mereka siap melakukan apa pun yang Michael perintahkan. Valery sadar bahwa masih ada banyak perhiasan emas di ruang dimensinya, tetapi perhiasan itu terlihat sangat kotor dan perlu dibersihkan. Di sisi lain, persediaan makanan untuk Michael yang ada di ruang dimensi tersebut sudah habis. Karena khawatir akan kekurangan makanan dan minuman, Valery pun pergi ke kota pada sore hari dan membeli semua roti serta kue yang dijual di sebuah toko kecil. Lalu, dia menyembunyikan makanan tersebut di tempat yang aman. Setelah itu, dia pergi ke pusat perbelanjaan untuk menjual perhiasan emasnya. Kali ini, dia memilih toko emas yang berbeda agar tidak mudah dikenali. Meskipun harganya lebih rendah dari sebelumnya, perhiasan tersebut masih bisa dijual dengan harga 40 juta. Setelah itu, dia melakukan penelusuran di pasar untuk mencari gudang untuk disewa. Setelah beberapa saat, akhirnya dia menemukan satu gudang yang memenuhi kriterianya. "Lokasi gudang ini ada di pojok dan agak sepi. Kalau kamu berminat untuk menyewanya, aku akan berikan harga khusus 1,6 juta per bulan!" "Aku berani kasih harga murah karena lokasinya yang kurang strategis. Kalau lokasi gudang ini strategis, dengan luasnya yang mencapai 200 meter persegi, biasanya aku menyewakannya dengan harga sekitar tiga juta," ujar seorang pria dengan baju garis-garis dengan nada riang. Gudang tersebut sudah lama tidak terisi sehingga pemiliknya merasa sangat khawatir. "Oke, beri aku nomor WhatsApp-mu. Aku akan sewa gudang ini selama enam bulan terlebih dahulu," ujar Valery. Dia tertarik dengan letak gudang yang berada di pojok, tersembunyi, dan bebas dari pengawasan kamera. Pemilik gudang pun merasa sangat gembira karena Valery langsung menyetujuinya. Tanpa pikir panjang, dia pun segera menyerahkan kunci gudang kepada Valery. Karena masih banyak ruang kosong di dalam gudang, Valery pergi ke pasar untuk membeli berbagai jenis sayuran dalam jumlah banyak. Dia juga tidak lupa untuk melakukan pengecekan harga sayur di pasar. Harga sayuran di pasar ini ternyata sangat terjangkau! Bahkan sayur yang paling mahal pun harganya hanya lima ribu rupiah per 500 gram. Harga barang-barang di sini jauh berbeda dengan di Malka. Di Malka, untuk membeli makanan pesan antar sederhana saja sudah menghabiskan biaya minimal 40 ribu rupiah, belum lagi jika ingin membeli segelas teh susu yang harganya juga 40 ribuan. Valery juga membeli tulang sapi dalam jumlah besar dan menyimpannya di dalam gudang. Saat melihat gudang tersebut telah terisi penuh, dia pun merasa sangat lega. Saat ini, di tempat Michael kemungkinan sudah larut malam. Dia yakin ketika Michael bangun dan melihat banyak makanan yang telah disiapkannya, pria itu pasti akan sangat senang. Nantinya, ketika ruang dimensinya sudah meluas, dia berencana membeli lebih banyak makanan lagi untuknya. Di sisi lain, dia berharap Michael bisa menemukan emas, berlian, dan berbagai barang berharga lain untuknya. Dia berpikir jika saja dia bisa mengambil salah satu koleksi dari sebuah museum, dia pasti bisa menjualnya dengan harga yang sangat mahal! "Ting!" Sebuah notifikasi muncul. Valery pun melihat ponselnya dan mendapati bahwa naskahnya telah diterima! Karena novel yang telah dia kirim hanya memiliki bagian awal dan tengah, dia pun membutuhkan bagian akhirnya untuk menyelesaikannya.

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.