Bab 82
Hari kedua.
Adelia bangun pagi-pagi sekali, dengan lingkaran gelap di bawah matanya dan beberapa pembuluh darah merah terlihat di matanya.
Dia menemani Nenek Kamila membuat sarapan sebelum akhirnya pergi memanggil Justin.
Setelah melihat Justin sudah selesai membersihkan diri.
"Pak Justin, sarapannya sudah siap. Setelah makan, aku akan membawamu ke rumah Kakek Roman di sebelah. Keahliannya dalam pengobatan sangat hebat, jauh lebih baik daripada aku."
Justin terdiam sejenak, lalu menatapnya dan berkata, "Baik."
Dia menggerakkan kursi rodanya ke luar.
Adelia merapikan selimut, menyusun seprai dan bantal dengan rapi.
Mendadak Adelia merasakan sesuatu yang keras, sebuah kotak kecil. Dia dengan rasa penasaran mengambilnya, lalu matanya membelalak.
Dia dengan cepat memasukkannya kembali dan berpura-pura tidak melihat apa-apa.
"Adelia, ayo cepat makan sarapan," panggil Nenek Kamila.
"Eh, aku datang."
Adelia keluar dari pintu rumah dan duduk di sisi meja persegi dengan sedikit pikiran melayang
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda