Bab 72
"Nggak perlu, bukan orang penting. Karena barang sudah dikirim kemari, biar aku yang mengurusnya."
Bibi Eni bahkan tidak akan memberi tahu Justin.
"Oh," sahut Adelia dengan patuh.
Bibi Eni mengingatkan lagi, "Jangan beri tahu Den Justin tentang ini, kalau nggak, dia akan merasa nggak senang."
"Aku tahu."
Setelah beberapa saat, mereka pun selesai memilah paket dan pada bersamaan Justin keluar dari lift di dalam ruangan.
Dia mengenakan pakaian formal. Bagian ujung lengan jas hitam dilengkapi dengan manset berlian biru.
Berlian itu terlihat sangat mencolok.
Adelia melirik sebentar dan sudut bibirnya terangkat.
"Den Justin, cepatlah sarapan," ujar Bibi Eni. "Tadi ada telepon dari rumah lama, Pak Tommy menyuruh Den Justin untuk pergi ke sana," lanjutnya.
"Baik, aku sudah tahu."
Ketika Justin sampai di sisi meja makan, Adelia mengikutinya dan menuangkan segelas susu untuknya.
"Pak Justin, semalam aku … "
"Apa Dokter Ajaib nggak lupa setelah mabuk?" tanya Justin sambil menatap Adelia. "Aku ki
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda