Bab 7
"Iya, aku suka kamu."
Sambil berbicara, Sean memegang daguku. Napasnya yang panas menyentuh wajahku.
Wajahku serasa terbakar. Panasnya menjalar sampai ke hati.
Sean begitu tampan. Tidak heran jika aku begitu ingin mendekatinya saat kami bertemu di rumah sakit.
Tanpa pikir panjang, Sean menyatakan perasaannya padaku.
"Kalau kamu memang suka sama aku, besok pagi datang ke rumahku dan bilang di depan orang tuaku kalau kamu mau menikahiku. Berani nggak?"
Aku menantang Sean.
"Siapa takut? Batalkan pertunanganmu dengan Oliver dan aku akan pulang bersamamu."
Sean langsung menyanggupi.
Dia benar-benar berani.
Aku mengangguk. "Oke, aku akan putus sama Oliver."
Sean tersenyum dan berkata, "Bagus. Kalau begitu, besok pagi aku akan ketemu ayah dan ibumu."
Setelah membuat janji dengan Sean, aku pun pulang.
Orang tuaku sudah tahu bahwa pertunanganku dengan Oliver batal. Mereka juga sebenarnya tidak menyukai Oliver dan bahkan menentang hubunganku dengan Oliver.
Akulah yang bersikeras untuk bertunanga
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda