Bagaimana dengan Imbalannya?
Wajah Liora semakin datar saat bersitatap dengan manik biru Christopher. Bahkan, senyuman yang diperlihatkan pria itu sangat membuatnya kesal.
Sayangnya, ia memang sedikit bersalah dan harus membuat pria itu bisa memaafkannya. Termasuk mengorbankan rasa kantuk Liora dan menjauhkan diri dari ranjang yang terasa nyaman.
Ia harus memijat suaminya di dalam bathub hangat di malam hari.
Sedari tadi keduanya sudah menanggalkan pakaian, menuruti permintaan Christopher supaya Liora duduk di pangkuannya, menghadap pria itu dan berfokus sementara waktu memijat bahu, berganti lengan atas Christopher.
“Kau terlihat cantik jika kesal seperti ini,” ucapnya tersenyum jahil dan mengecup mesra leher jenjang Liora.
Perempuan itu mendelik sebal ke arah Christopher yang membelai punggung Liora dengan busa yang menutupi tubuh keduanya. Ia masih bersandar nyaman, menikmati pijatan jemari tangan Liora yang terasa mengalir sedikit demi sedikit gelenyar hasrat pada tubuhnya.
“Bagaimana jika aku semakin cepat ke
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda