Meminta Cucu
“Kau masih menyimpan satu kamar lagi di sini, bukan?”
Kening Nyonya Harcourt mengkerut. Lelaki yang duduk berseberangan itu menatapnya lurus, seraya meletakkan kembali minuman hangatnya.
“Aku selalu menyiapkan satu kamar kosong lagi dan selalu kubersihkan setiap hari, meskipun kamar Christopher pun akan selalu kosong. Jadi, dari tiga kamar yang tersedia, aku hanya memakainya satu saja.”
“Bagus jika seperti itu,” sambungnya dan semakin menghadirkan rasa penasaran bagi wanita itu.
“Apa kau ingin menginap di sini?” tanyanya.
“Apa kau menawariku untuk menginap kali pertama di sini?”
Wanita itu terdiam. Ia bersemu, cukup membuatnya bungkam dengan pertanyaan balik yang sebenarnya pasti sangat diketahui lelaki itu. Hanya saja, Tuan Harcourt ingin mempermainkan pertanyaan tersebut.
“Kurasa dengan tidak adanya lagi hubungan di antara kita, kau harus tau batasan. Chris tidak akan pernah membiarkanmu berada di sini.”
Penjelasan Nyonya Harcourt membuat Tuan Harcourt tersenyum miring. Ia mengangguk
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda