Tidak Pernah Kumaafkan
“Chris?”
Tubuh Nyonya Harcourt bergetar saat ia dengan setia menemani putranya hingga tengah malam. Di saat kantuk ingin membuatnya terlelap, duduk di sisi brankar Christopher. Anak semata wayangnya menggerakkan jemari tangan dan kelopak mata itu memperlihatkan semuanya lebih jelas.
Nyonya Harcourt berdiri dengan membungkam mulutnya. Ia terkesiap, merasa segala syukur diucapkannya melihat manik biru itu perlahan membawa rasa bahagia untuknya.
“Ma-ma?”
“Chris ... Aku akan memanggil dokter,” cetus wanita itu dengan cepat ingin berlalu, memanggil dokter ataupun perawat yang bertugas malam hari.
Sebab, ini tidak bisa dikatakan malam hari juga saat waktu sudah menunjukkan pukul dua dini hari.
Namun, jemari tangan yang masih lemah itu dengan segera meraih jemari tangan Nyonya Harcourt.
Wanita itu berbalik dan mendapati Christopher menggeleng pelan. Ia memberikan isyarat pada matanya menatap air putih di nakas sampingnya. Dengan sigap, Nyonya Harcourt segera membantu Christopher untuk minum,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda