Bisakah Liora memercayai satu hari kemarin yang membuatnya merasakan kembali dua hal yang begitu kentara?
Debar jantung dan kedua pipi memanas.
Itu semua diciptakan oleh perlakuan sederhana dan manis dari Christopher. Liora diam-diam mengakui ia mendapatkan sedikit kenyamanan seperti dulu pasca perlakuan kasar Christopher padanya.
Tapi malam ini ia tidak tahu jika pukulan telak dan rasa sesak dalam hatinya semakin tidak keruan mendengar desahan seorang perempuan dari arah dapur.
Liora masih berdiri di pintu luar, mengenggam erat gelas yang masih kosong untuk ia isi kembali. Malam telah menyapa bersama sunyi dari temaramnya lampu Mansion yang sudah redup.
Ia berpikir jika hanya ada Liora di lantai bawah saat para pelayan sudah kembali ke paviliun tepat di belakang Mansion. Tapi Liora salah, bersama sebuah fakta menyakitkan. Dua tubuh itu saling menegang saat Liora dengan yakin telah melihat Gabriella keluar dapur nyaris tertunduk untuk memasang lagi tali bra yang turun sampai lengan baw