“Tidak banyak yang berubah kecuali ukuran panjang dua kolam renang ini. Sepertinya sedikit ditambah dan beberapa kursi panjang itu tinggal tiga di setiap sisi ruang indoor ini.”
Liora membenarkan ucapan Christopher yang tengah membawanya menyisir ke pinggir kolam renang untuk ekstrakurikuler murid di sekolah elit ini. Ia tersenyum manis karena tanpa sadar mengingat saat dirinya pernah adu kecepatan dalam bergerak di dalam air setelah Christopher menjemputnya.
Perempuan itu marah saat Christopher sangat lambat menjemputnya. Alhasil, ia menantang Christopher di hari yang telah semakin sore dan nyaris seluruh murid di gedung telah kembali ke rumah masing-masing.
“Dulu aku terlambat menjemputmu. Dan untuk kali pertama, kita mencoba merasakan ciuman di dalam kolam renang.”
Liora terkesiap saat pria itu berdiri tegap memandangnya.
Christopher tidak menunjukkan senyum manisnya. Hanya tatapan datar yang tetap saja mampu membuat detak jantungnya berdegup kuat. Pria itu seolah bisa membaca pikir