Bab 72
Kemudian, tamparan demi tamparan terus mendarat.
Para asisten kepala sekolah pun maju, mulai menampar anak-anak itu dengan tangan gemetar.
"Plak! Plak! Plak! Plak!"
Suara tamparan bergema di udara berulang kali, menciptakan suasana menakutkan yang luar biasa. Pemandangan itu benar-benar mengejutkan.
Seluruh sekolah menjadi mencekam. Suasananya begitu menekan, bahkan tidak ada yang berani menghela napas keras.
Sekitar dua menit kemudian, wajah guru perempuan itu membengkak, lalu dia langsung pingsan.
Tiga anak lainnya menangis sampai suara mereka serak, tak lagi berani bersikap sombong seperti sebelumnya.
Kepala sekolah dengan nada tegas memberikan pengajaran, "Kalian harus bersikap ramah kepada teman kalian, bergaul dengan damai. Nggak boleh ada yang mengintimidasi teman. Itu adalah tindakan yang nggak sopan dan nggak bermoral. Apa kalian sudah ingat?"
Tiga anak kecil itu sudah tidak berani membantah. Mereka menangis sambil berkata, "Huhuhu .... Kami mengerti ...."
"Kami nggak akan mel
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda