Bab 38
Cedric tidak pergi dan tetap tinggal di ruang rawat inap. Dia terlihat agung dan dingin bagaikan dewa.
Isabel merasa sangat tidak nyaman. Dia ingin mencari alasan untuk menyuruh Cedric pergi. Namun, Isabel tidak tahu harus berkata apa.
Di suasana yang tenang itu, seorang pria dan seorang wanita, entah kenapa keduanya merasa canggung.
Setelah beberapa lama, Cedric pun angkat bicara terlebih dahulu. "Apa ada luka lain di tubuhmu? Kalau kamu butuh dokter pribadi atau psikiater, kamu bisa langsung mengatakannya."
Hmm?
Kenapa dia butuh dokter pribadi dan psikiater? Apa Cedric pikir dia begitu penakut sampai menjadi ketakutan?
Isabel menggelengkan kepalanya. "Aku nggak apa-apa."
Tatapan Cedric pada Isabel menjadi makin dalam. Cedric merasa jika Isabel hanya berpura-pura kuat. Kemudian, Cedric pun berdiri.
"Nggak perlu terlalu khawatir. Aku sudah meminta Frans untuk menangani masalah ini. Kamu bisa tinggal sendiri untuk sementara waktu."
Cedric tidak pernah menghibur orang sebelumnya. Ini per
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda